Cari Blog Ini

bismillah

monggo mlebet

Minggu, 26 September 2010

ASUS A42F-VX115D

Dual Core P6000, 1GB DDR3, 320GB HDD, DVD±RW, NIC, WiFi, Bluetooth, VGA Intel GMA HD 256MB (shared), Camera, 14" WXGA, Non OS - BONUS Optical Mouse

Bhinneka Part No : SKU00306839
Shipping Weight (Tarif)
: 7 kg
Price : US$ 499.00





Spesifikasi
Prosesor & Memori Cache Intel® Core™ i3 Processor 350M : 2.26 GHz
Chipset Mobile Intel® HM55 Express Chipset
Memori Utama 1 GB / 2 GB DDR3 1066 MHz SDRAM, 2 x socket SODIMM untuk ekspansi sampai dengan 8GB SDRAM
*Sehubungan dengan keterbatasan sistem operasi 32-bit, hanya angka 3GB yang muncul ketika memori 4GB sedang digunakan. Sistem operasi 64-bit tidak memiliki permasalahan seperti ini. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi website Microsoft Support di
Display 14" HD (1366x768) LED backlight
Grafis Video & Memori Terintegrasi Intel® GMA 4500MHD
Hard Drive 320GB,5400rpm
Drive Optik DVD Super Multi
Card Reader Support SD, MMC card reader
Kamera Video VGA web camera (Fixed type)
Fax/Modem/LAN/WLAN Terintegrasi 802.11 b/g/n
Indikator Status LED Power-on/Suspend
Battery Charging/full/low
Storage device access
Capital Lock
Wireless/Bluetooth on status indicator
Antarmuka 1 x Headphone-out jack
1 x VGA port/Mini D-sub 15-pin untuk monitor eksternal
3 x USB 2.0 ports
1 x RJ45 LAN Jack untuk LAN insert
1 x HDMI
Hot Key Function Keys:
Fn+F1 Suspend switch
Fn+F2 WLAN switch
Fn+F3 Akses untuk E-mail
Fn+F4 Akses untuk Internet
Fn+F5 Brightness down
Fn+F6 Brightness up
Fn+F7 LCD on/off
Fn+F8 LCD/CRT switch display
Fn+F10 Volume on/mute
Fn+F11 Volume down
Fn+F12 Volume up
Fn+Space Power 4Gear
Fn+C Splendid
Fn+V Camera capture
Fn+↑: Stop
Fn+↓: Play/Pause
Fn+ ←:Skip to Previous Track
Fn+ →:Skip to Next Track
Audio Built-in Azalia compliant audio chip, dengan 3D effect & full duplex
Built-in speaker dan microphone
Speaker Altec Lansing®
SRS Premium Sound
Keyboard ASUS 302mm keyboard integrated Numeric keypad
19mm full size key pitch
Baterai 48.84WHrs, 4400 mAh, 3S2P 6 cells battery pack
Adapter AC Output: 19 V DC, 3.42 A, 65W
Input100-240 V AC, 50/60 Hz universal
Dimensi & Berat 34.9 x 23.8 x 3.65 cm (W x D x H)
2.2 kg, (dengan baterai 6 sel)
Aksesori yang Disediakan Optical Mouse (optional)
Software Multimedia ASUSDVD 6-in-1
Software Anti Virus & Tool Trend Micro Internet Security 2009
Adobe Acrobat Reader 9.0
Utilitas ASUS ASUS SmartLogon
Asus Power4Gear Hybrid
Asus Live Update
Asus Multi-Frame
ASUS Wireless Console
Virtual Camera
ASUS Splendid
Asus Screen Saver
Fancy Start
eManual
AI Recovery
ASUS FastBoost
ControlDeck
Garansi & e-support Garansi lokal dan internasional 2 tahun
*berbeda-beda di setiap negara
Garansi baterai 1 tahun
Pemecahan masalah secara online melalui tampilan web (BIOS, update Driver)
Konsultasi install/uninstall sistem operasi (Microsoft Windows Vista)
Konsultasi install/uninstall perangkat lunak yang terpaket
Perangkat lunak pendukung ASUS

Selasa, 14 September 2010

perbedaan intel dengan amd

Arsitektur. Baik Intel maupun AMD memakai pandangan yang berbeda terhadap prosesor, yakni dari arsitektur prosesor itu sendiri. Dalam hal ini, tidak ada yang bisa dikatakan lebih unggul atau tidak. AMD mengintegrasikan memory controller ke dalam prosesor nya, sehingga jalur data antara prosesor dengan chipset jadi lebih singkat. Intel tidak mengintegrasikan memory controller ini ke dalam prosesornya (meskipun sekarang pandangan itu sudah dirubah dengan kehadiran Core i7 / codename Nehalem) dan lebih berfokus pada penanaman memori internal pada prosesor. Baik Intel maupun AMD, memiliki keunggulan masing-masing. Bagi AMD, penanaman memory controller yang sering disebut sebagai HyperTransport ke dalam prosesor membuat transfer data rate menjadi lebih cepat (karena data tidak harus menunggu dari memori utama), tetapi menjadikan memori internal pada prosesor menjadi kecil. Bagi Intel, pengintegrasian memory internal prosesor yang besar (didapat dari penanaman jumlah transistor yang besar) membuatnya perkasa dalam hal aplikasi multi-threading karena berkaitan dengan fungsi utama memori internal prosesor itu sendiri (sebagai penyimpan data sementara yang akan diolah oleh prosesor), tetapi kurang digdaya dalam kisaran harga. Saya sebagai penulis mengakui,teknologi Intel setingkat diatas teknologi AMD. Oleh karena itu, user harus membayar dana yang lebih untuk sebuah prosesor Intel.

Daily Use. Kalo denger kata-kata orang, AMD itu lebih ditujukan untuk gaming, sedangkan Intel ditujukan ke aplikasi berat. Pandangan ini hampir benar, dikarenakan dalam hal gaming tidak dibutuhkan memori prosesor yang besar (sering disebut L2 Cache) tetapi transfer data yang cepat (sekarang sudah diambil alih oleh GPU). Intel jauh lebih menyenangkan dipaksa bermain dengan banyak aplikasi karena memori internal nya yang besar dibanding prosesor sekelas AMD.

Frekuensi dan chipset. Kedua hal ini saya gabungkan karena memiliki kaitan satu sama lain. Namun sebelum itu, satu hal yang saya ingin tekankan, jangan samakan antara frekuensi AMD dan Intel. Sebagai contoh, prosesor AMD Sempron 3000+ 1,8GHz dengan Intel Pentium 4 1,8Ghz bukan berarti memiliki kecepatan yang sama, Sudah ditekankan dari awal, karena AMD mengintegrasikan HyperTransport ke dalam prosesor nya, sehingga proses transfer data menjadi lebih cepat. (Lihat saja ke dalam produk AMD dan Intel di pasaran. Apabila kalian jeli dalam melihat pasar, Produk-produk AMD hampir jarang ada yang meiliki frekuensi lebih besar dari 3GHz (baik socket 754 maupun 939 / 940(AM2)). AMD dengan kecepatan 1,8GHz tersebut, sebenarnya performa nya sama dengan Intel 2,2Ghz. (Tidak ada rumus perhitungan yang pasti akan hal ini, tetapi kenyataannya demikian). Bagi frekuensi Intel yang kecil, hal ini bukan jadi kendala besar buat Intel. Karena, dengan pengalaman yang banyak sebagai produsen chipset bagus di platform motherboard Intel, maka R&D (research and development) untuk chipset Intel berkembang dengan pesat terutama dalam hal overclockingnya  (sejak jaman Intel dengan socket 478, sudah banyak motherboard dengan chipset Intel di pasaran, mulai dari seri 845 hingga 975X. Sedangkan AMD, baru mengintegrasikannya mulai dari chipset AMD 600 series chipset yang digunakan untuk socket AM2). Makanya, jangan heran kalau prosesor Intel dapat ditarik hingga mencapai clock speed 4GHz lebih hanya dengan menggunakan air cooling bahkan stock cooling, sedangkan AMD sudah boyo untuk dipaksa lari di 4Ghz walaupun menggunakan dice / phase cooling.

Grafis onboard. Untuk bab ini, saya lebih suka untuk langsung memberikan juara kepada platform AMD. Karena, motherboard-motherboard dengan platform AMD banyak memakai chipset dengan grafis terintegrasi dari nVidia maupun ATi Radeon yang sudah sangat memadai dalam hal grafis nya, berbanding terbalik dengan Intel. Waktu sebelum merger antara AMD dengan ATi dilakukan, beberapa produsen motherboard banyak menggunakan chipset nVidia pada motherboard AMD (selain chipset AMD itu sendiri), sedangkan pada motherboard Intel hal ini juga ada, tetapi sebagian besar hanya sebatas chipset berkemampuan SLI (nForce 590, nForce 680). Hal ini dikarenakan persaingan tidak langsung antara Intel dengan nVidia. (ketika AMD dan ATi join….intel ama nvidia malah perang).
Onboard graphics intel? Jangan diharapkan….Walaupun Intel telah megeluarkan chipset grafis GMA X4500 yang sudah mendukung DX10 dan fitur Aero pada Vista, tetap saja masih sangat jauh lebih baik nVidia maupun ATi.

Overheating. Sedikit ilustrasi, ketika saya menanyakan apa yang ia ketahui tentang AMD, ia mengatakan bahwa prosesor AMD itu cepat panas. (berbicara kondisi default ya….bukan setelah overclock loh). Betul, apabila dibandingkan Intel seri Dualcore E2xxx dengan Athlon X2 4/5xxx (memori internal prosesor sama, 1MB), maka Athlon lebih cepat panas. Mengapa? Pendapat saya pribadi, AMD lebih cepat panas karena dengan clock speed yang besar, panas yang dihasilkan juga besar. Demikian hal nya dengan cooling dari AMD yang cukup besar dengan bentuk persegi dan kipas yang airflow per second nya kecil, tentu saja lebih cepat panas. Sebenarnya, berkaitan sedikit dengan ilmu fisika, semakin besar suatu media, maka perambatan panas nya juga akan semakin lama, sehingga panas dari prosesor yang akan dibuang oleh kipas melalui heatsink akan jauh lebih lama dibandingkan heatsink fan yang kecil. (sekarang, cooling Intel makin tipis aja kan ukurannya? )

Conclusion. Berdasarkan informasi yang saya kumpulkan dan olah sendiri (brain made), berikut ini beberapa kesimpulan yang bisa saya tarik.
* Jika anda seorang penggila game atau gamer sejati, yang gemar memainkan game sambil denger musik, gunakanlah platform AMD. Pilih yang core speed nya berkisar antara 2GHz sampai 3Ghz. Game tidak butuh memori internal prosesor yang besar.
* Jika anda seorang analyst / video creator / designer, pemakaian Intel akan sangat membantu pekerjaan Anda. Anda tidak perlu menunggu dalam waktu yang lama ketika sedang mengerjakan proses rendering / computing, karena internal memori prosesor yang besar.
* Jika anda seorang yang gemar browsing / komputasi standar, pilihlah prosesor dengan TDP (Thermal Design Power) yang ber-watt kecil. Agar listrik anda hemat.
* Jika anda seorang pemula yang ingin belajar overclocking, silahkan berlatih dengan prosesor Dualcore Intel (E2xxx series) atau Athlon X2 3/4xxx series. Chipset mainboard juga sangat berperan dalam proses overclocking.
* Jika anda seorang overclocker yang sudah paham sedikit demi sedikit dengan overclocking, silahkan bermain dengan prosesor yang anda suka, dengan mainboard berchipset bagus, dan perhatikan masalah cooling.
* Jika anda seorang enthusiast overclocking dan gemar untuk melihat angka 5GHz ke atas di cpu-z, gunakan Celeron 347 atau Pentium 4 631 dengan mainboard P965 (Broadwater). 5Ghz bisa dicapai dengan hanya air cooling.

Guidance List of well-known manufactured product in overclocking (additional)

Motherboard
DFI (Firstcom), Asus (Astrindo Senayasa), Biostar (SME)

Processor
Intel (for overclocking basic, lebih baik memakai prosesor seri apa saja dengan clock speed terendah). AMD (Phenom X4 810 and X3 720 generation 2, udah enak diajak lari2 sama 790GX)

Memory
Team Xtreem non Dark (Micron D9GMH or D9GKX chipsets), Kingston value (most of them using Micron D9HNH), Corsair DHX/XMS Series (Promos), OCZ, Adata Extreme Edition (D9GMH)

Hardisk
Cari aja yang cache hardisknya besar… karena pemakaian hardisk tergantung kebutuhan aja. Tapi sih, saya lebih recommend merk Western Digital. Lebih panjang umur…

VGA
nah…sesuaikan sama keinginan anda..

PSU
FSP (Tier 2), Corsair (Tier 1), Seasonic, Tagan (Tier 1), Antec (Tier 2), Acbel (Tier 3). Makin kecil tier makin bagus

sumber : http://www.lintasberita.com/go/706382